Jakarta, TabloidPendidikan.Com – Sejak mewabahnya virus korona atau novel coronavirus (nCoV), saat ini lebih banyak orang yang menggunakan masker.
Sayangnya, banyak yang salah kaprah dalam menggunakan masker, terutama pada bagian yang seharusnya ditutupi oleh masker. Lalu, bagaimanakah sebenarnya posisi mengggunakan masker?

Para penumpang di sebuah bandara memakai masker untuk mengindari penyebaran virus korona. ( Foto: ANTARA )
Akademisi dan praktisi klinis, Ari F Syam mengatakan, pengggunaan masker dengan benar artinya menutupi mulut dan lubang hidung dan kawat di hidung tertutup dengan baik.
Sedangkan yang salah antara lain menggunakan masker di dagu, ada yang di leher atau terpasang longgar. Jika melihat posisi masker di dagu mungkin ingin dibuka dulu dan mungkin juga akan dipasang kembali.
“Saya rasa hal ini harus menjadi perhatian, kalau tidak mau lagi menggunakan masker sebaiknya dilepas dan dibuang,” ungkap Ari dalam keterangan persnya, Sabtu (15/2/2020).
Selain itu, lanjut dia, banyak orang yang juga memilih menggunakan masker N95. Ari menjelaskan, masker ini memang lebih efektif untuk mencegah tertular langsung dari virus karena daya proteksi 95 persen dari partikel yang sangat kecil, tetapi lebih tepat digunakan di ruang tertutup saat memang berada pada keadaan akan kontak dengan orang yang sudah positif terinfeksi virus atau tuberkulosis.
Selain itu penggunaannya untuk waktu yang pendek. Alih-alih untuk proteksi, orang yang menggunakan masker N95 akan kekurangan oksigen apalagi orang tersebut sedang berada di bandara dan sedang butuh aktivitas berjalan atau bahkan setengah berlari.
“Salah-salah mereka yang menggunakan masker N95 ini akan kekurangan oksigen atau hipoksia. Kondisi hipoksia dapat menyebabkan serangan jantung atau strok atau kolaps atau pingsan apalagi jika orang tersebut sudah mempunyai permasalahan dengan paru,” tambahnya. [BS]